Sedikit cerita ringan dan menghibur, di saat senggang, dan rutinitas sedang libur sehingga terlintas dipikiran untuk mencari teman ngobrol.Hampir tengah malam, saya melihat status yang muncul dengan kalimat yang asing dan berbeda dari beribu status facebook yang telah muncul.
Saat itu juga saya langsung melihat nama sang pemilik akun jejaring sosial yang menuliskan kalimat "Ik Mis Je Malang". Tidak salah orang tersebut adalah teman kuliah yang terlebih dahulu telah memegang predikat Sarjana dan saat ini telah bertempat tinggal di Ibu Kota.
Ya rasa rindu tiba-tiba memuncak, saat membaca status berbahasa Belanda dengan arti "Sedang merindukan kota Malang" kalo tidak salah sih.hehehehe..
Tiak ingin ketinggalan waktu dan keburu Rino beranjak dari dunia facebook, maka saya cepat mengisi komentar dengan kalimat lantang berbahasa negara tercintanya Edwin Van Der Sar. Ups, jangan kira saya pintar berbahasa Belanda, tidak kehabisan akal google "translate" dapat membuat saya seperti orang yang mengerti dan lancar berbahasa negri kincir angin tersebut.
Snelle terugkeer naar de Malang yang muncul dari translater kalimat Indonesianya "Cepat kembali ke Malang". Tidak mengerti apakah bahasa yang saya gunakan memiliki arti yang benar-benar seperti yang ingin saya maksudkan, yah tapi saya percaya mbah Google kok.heheheheh.
Beberapa menit kemudian Rino sang pemilik akun tersebut membalas komentar saya, tetapi dengan cepat dia membalas kalimat dengan bahasa khas "Arema" (Tegas campur lugas terpercaya). Saat itu juga saya melanjutkan obrolan, dan tetap dengan percaya diri menggunakan bahasa Belanda hasil translate google. hum, Agak tidak nyambung sih, saya langsung menceletuk "Wanneer bent u in het Nederlands? LoL hehe". Dengan maksud saya ingin menanyakan kepada teman kuliah saya ini kapan rencana ke Belanda, tetapi bahasa yang saya gunakan lebih kepada kata baku.
Yah, enjoy sih berhubung dengn teman sendiri, jadi saya tidak takut salah. Daaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrr!!!!!! dengan tiba-tiba saya membaca balasan komentar Rino, "Hahahaha Ngon, ayas wedi ate ngomong boso londo, cos ndek kene onok wong londo asli hahaha". Setelah saya membaca kalimat tersebut tba-tiba kulit mati rasa, dan mulai terkelupas. Ooppss, tidakkkk.
Tanpa sepengetahuanku ada seorang perempuan bule dengan kalimat semangatnya berkata kepada Rino. Kalimatnya seperti ini "Hahaha LOL....You see!!your friends speak Dutch too! :D " .Aduh, dalam hati pasti dia benar-benar tertawa dengan bahasa Belanda yang saya gunakan.Saya malu, tetapi Tessa si perempuan berambut blonde itu mengatakan "Atleast you tried ;) I can't speak 1 word in your language :P " setelah saya baca kalimatnya, hmmmm rasa malu saya sedikit hilang. Benar juga kata Tessa Van Haren, saya sedang mencoba dan masih bisa berusaha untuk mencoba, bahkan dia sendiri tidak bisa berbicara satu kata pun dalam bahasa Indonesia. Hmmmm, cukup bisa menaikkan dada sih.ehehehe..
Rino dan Tessa terus berdiskusi dengan bahasa Internasional, namun saya meninggalkan diskusi tersebut. Beberapa menit kemudian kembali, dan melihat diskusi mereka yang sedang membahas nama makanan asli Indonesia (Semur daging, pisang goreng) tanpa pikir panjang saya kembali ke dalam diskusi dan mengatakan Hey, There is less..., Nasi Kucing or Cat Rice (Not Cat Food) , ya sego kucing yang terkenal di pulau jawa, nasi dengan porsi tiga sendok makan dan lauk sederhana itu, bukan makanan kucing. Seakan-akan saya bangga sedang memberi pengetahuan baru tentang nasi kucing kepada rang belanda itu, hahahahahaha......
Seakan-akan saya muncul membawa udara segar dengan mebahas makanan anak muda yang suka begadang ini yaitu (Nasi Kucing). Semangat dalam diskusi pun sudah mulai terasa pada saat Tessa mulai mempertanyakan apa itu nasi kucing? apakah terbuat dari daging kucing? candaanya. Teman saya mungkin tidak mau mengambil pusing untuk membahas nasi kucing dan berkata kepada Tessa " hey dont talk about cat rice,, cos Kahlua will awake then :D" saya sendiri kurang mengerti di kalimat akhir, "kahlua" apa ya? ah, ya sudah
Sudah beberapa menit terlewatkan, dan notifications muncul dengan rentetan huruf link blog "saya mengartikannya" hahaha, that's just cute. Hmmm, jadi penasaran ginih, ya tanpa perlu menunggu waktu lama, saya pencet tombol kiri mouse alhasil apa yang keluar yaaaakkkk...., Gambar hidangan nasi berbentuk kucing dengan berbagai hiasan yang sayang jika di hancurkan untuk dimkan. Saya tidak bisa berhenti untuk tertawa. Ya ampun, kok bisa ya, bule itu mendapatkan gambar nasi kucing. wah, ternyata dia mencari di mbah google yang menyediakan kebutuhan pengetahuan apa saja yang kita inginkan.
Lihat gambar di atas, nasi yang imut dan bentuknya seperti kucing yang sedang di manja saya menyebutnya saja, itu adalah nasi kucing asal belanda, nasi kucing hasil dari pemikiran orang belanda, lebih kucing dan lebih menghibur. Walaupun nasi tersebut entah dari mana asalnya, dan siapa penciptanya. Hmmmm, tetapi itu tidak penting dari Tessa si perempuan asal Belanda yang berusaha ingin tahu tentang makanan asli Indonesia.
Diskusi yang cukup menghibur dari tiga manusia yang bertempat tinggal di Malang, Jakarta dan Netherlands. Sampai saat ini saya masih mengingat nasi itu, sampai jumpa kawan semoga kita bisa kumpul kembali.
fafa/26/05/11
fafa/26/05/11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar